4 Cara Lindungi Anak dari Bahaya Televisi


Terlalu-sering-menonton-TV-hitam-putih-bisa-membuat-mimpi-Anda-kurang-berwarna 














TELEVISI tak ubahnya seperti pisau bermata dua bagi anak-anak. 'Kotak ajaib' ini mampu menambah
pengetahuan bagi si kecil, sekaligus juga menanamkan perilaku buruk lewat tayangan yang kurang mendidik.


Pendampingan oleh orang tua menjadi hal yang penting untuk membentengi mental anak terhadap dampak negatif televisi. Sayangnya, tak semua orang tua dapat menemani putera-puterinya menikmati program-program menarik di TV.
Agar anak terlindungi dari bahaya TV, ikuti beberapa tips dari Becky Tumewu, presenter sekaligus pendiri sekolah presenter TALKinc berikut ini.

1. Televisi juga punya efek positif, lho 

Jika anak mempelajari banyak hal baru dari tontonan yang disaksikannya, bersyukurlah. Berkat TV, tak sedikit anak-anak yang mengetahui hal-hal yang bahkan tak dikuasai orang tuanya.
Pelajaran bahasa asing atau wawasan tentang gadget, misalnya, bisa diperoleh anak dari film kartun berbau fiksi ilmiah.
Bahayanya, jika anak menyerap kata-kata dan perilaku yang tidak baik dari tontonannya. Jika Anda menemukan anak berbicara kata-kata yang tidak pantas, segera cari tahu dari mana anak mengetahuinya.
Jika si kecil mendengarnya dari televisi, cobalah saksikan tayangan itu dan beritahu anak apa yang baik dan tidak baik untuk dia tiru.

2. Biarkan anak bercerita

Jika Anda tak sempat menemani anak menonton TV, tanyakan pada si kecil apa saja yang sudah ditontonnya. Biarkan si kecil bercerita dengan gaya penuturannya sendiri mengenai apa yang sudah disaksikannya, lalu diskusikan apakah tayangan itu baik atau tidak.
Lewat penuturan si kecil, Anda juga dapat mengetahui apakah anak sudah dapat menilai sesuatu secara objektif atau masih sangat mudah terkontaminasi pemikiran dari luar.

3. Tentukan tontonan bagi si kecil

Jika anak senang menonton film melalui DVD, pastikan Anda yang memilihkan tontonan untuk anak. Jadilah 'badan sensor' untuk si kecil dengan cara menyeleksi film-film apa saja yang layak ditonton.
Caranya, tentu dengan menyaksikan sendiri filmnya dari awal hingga akhir. Jika Anda rasa aman, baru serahkan pada si kecil.

4. Jangan takut repot

Harus mendampingi anak saat menonton TV, menyeleksi film-film yang akan ditonton, hingga mengalah untuk tidak menonton sinetron kesayangan demi menemani si kecil nonton film kartun favoritnya, memang cukup merepotkan.
Tapi, yakinkan pada diri Anda, lebih baik repot sekarang daripada harus menyaksikan anak-anak tumbuh dewasa dengan sikap yang tidak baik akibat pengaruh tayangan yang kurang mendidik.



Category Article

What's on Your Mind...