6 Efek Mengerikan dari Gula




Gula selalu hadir dalam berbagai makanan dan minuman sehari-hari. Tapi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit yang mempengaruhi kesehatan. Mengonsumsi banyak gula ternyata bisa memberikan efek yang cukup mengerikan.

Menurut American Heart Association (AHA), rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi 22 sendok teh gula tambahan sehari, sementara remaja mengonsumsi 34 sendok teh sehari.

Berikut 6 efek mengerikan dari gula seperti dikutip dari Fitbie, antara lain:

1. Meningkatkan risiko diabetes

Mengonsumsi minuman manis, seperti softdrink, minuman buah dan minuman olahraga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hasil studi baru yang melibatkan lebih dari 310.000 pasien menyatakan orang yang minum 1-2 porsi makanan manis sehari mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 26 persen.

Mengonsumsi minuman manis cenderung menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

2. Diet tinggi glikemik dapat menyebabkan jerawat

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research, makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kulit.

Makanan tinggi glikemik, seperti karbohidrat olahan, minuman manis, dan bahkan buah-buahan tertentu dapat menyebabkan lonjakan besar dalam gula darah bila dimakan.

Sedangkan makanan rendah glikemik, seperti gandum utuh akan dipecah menjadi gula lebih lambat. Sehingga jenis makanan tersebut tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Para peneliti menemukan orang yang diet rendah glikemik mengalami penurunan 50 persen pada jerawat.

Sedangkan orang yang diet tinggi glikemik mengalami kenaikan 14 persen. Para peneliti berspekulasi bahwa resistensi insulin, umumnya terkait dengan makan diet tinggi glikemik mungkin menyebabkan peradangan dan produksi minyak penyebab jerawat.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Makan lemak dalam jumlah berlebihan bukan satu-satunya yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Gula juga memainkan peran langsung pada kesehatan. Sebuah hasil studi menemukan orang yang mengonsumsi lebih dari 17,5 persen kalori dari gula sekitar 20-30 persen lebih mungkin untuk memiliki kadar trigliserida yang tinggi.

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Bila mengkonsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan, maka kelebihan gula dalam bentuk trigliserida akan disimpan dalam sel lemak. Kadar trigliserida yang tinggi dan kadar HDL yang rendah berkontribusi terhadap aterosklerosis.

Aterosklerosis merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan serangan jantung.

4. Meningkatkan kemungkinan depresi

"Makan gula dan karbohidrat dapat meningkatkan suasana hati, namun memicu tubuh melepaskan hormon serotonin," kata Teitelbaum.

Kelebihan gula dapat mempengaruhi suasana hati. Beberapa ahli percaya resistensi insulin mungkin memaksa pelepasan hormon stres kortisol dan GLP-1.

"Gangguan perilaku, pada umumnya dipengaruhi oleh jumlah gula yang dikonsumsi. Fluktuasi kadar gula darah mendorong metabolisme dan suasana hati," kata Teitelbaum.

5. Meningkatkan risiko Infeksi jamur

"Peningkatan kadar gula tubuh dapat membantu fermentasi jamur," kata Teitelbaum.

Infeksi jamur di mulut biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida. Ketika gula darah sangat tinggi, kelebihan gula dalam air liur dan urine menyediakan tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi jamur.

6. Meningkatkan risiko kanker

"Hubungan antara gula dan kanker cukup menakutkan. Meskipun tidak terbukti bahwa gula menyebabkan pertumbuhan kanker dalam tubuh secara langsung, namun obesitas dapat meningkatkan risiko mengembangkan sejumlah kanker," kata Bennett.

Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi gula dan peningkatan risiko kanker. Wanita dengan kadar gula darah sangat tinggi jauh lebih mungkin untuk menderita kanker payudara.

Asupan gula harian yang ideal

Berdasarkan rekomendasi British Nutrition Foundation, batas maksimal asupan gula harian untuk orang dewasa normal adalah 90 gram atau tidak lebih dari setengah cangkir.

Jumlah 90 gram gula tersebut sudah termasuk semua jenis gula, baik gula murni maupun gula buatan, juga yang berasal dari makanan atau minuman yang mengandung gula.

Bila orang mengonsumsi gula melebihi asupan harian yang direkomendasikan, tubuh akan meningkatkan keluarnya kalsium melalui urine, menyebabkan karies gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan komplikasinya seperti jantung.

Jika seseorang mengonsumsi gula lebih dari 100 gram, maka bisa menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus jahat dalam tubuh sebesar 40 persen. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30 menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga selama 5 jam.


Category Article

What's on Your Mind...