6 Wisata Eksotis di Indonesia

Karnaval Batik Solo (english.cri.cn)

JULUKAN sebagai raksasa negara kepualauan Asia Tenggara itu memang tepat disandang Indonesia. Dengan lebih dari 18 ribu pulau, gugusan pulau ini memiliki keragaman luar biasa akan apa yang bisa Anda lihat atau lakukan saat berlibur ke sana.



Tidak mengherankan bila Indonesia menawarkan berbagai macam festival yang sangat khas menonjolkan budaya mereka, mencerminkan keragaman etnis dan tradisi dari berbagai bagian nusantara. Anda akan menemukan keragaman itu dalam enam festival khas Indonesia ini, mulai dari perayaan seni, batik, tarian dan upacara.

Anda bisa menyaksikan salah satu festival ketika berkunjung ke Indonesia. Seperti dikutip dari unearthingasia.com.
 

Festival Krakatau



Festival Krakatau adalah festival tahunan yang diselenggarakan di Lampung, diadakan untuk merayakan pulau vulkanik bernama sama, Krakatau. Gunung Krakatau meletus pada 1927, letusan itu kemudian menghasilkan pulau-pulau kecil baru, yang diberi nama Anak Krakatau.

Selama festival, pengunjung dapat menikmati berbagai macam pertunjukkan seperti Karnaval Tuping (Karnaval Topeng Lampung), atraksi gajah serta berbagai macam tarian dari Lampund dan kota sekitarnya. Akhir dari rangkaian acara ini adalah kunjungan ke pulau vulkanik itu, masih aktif tetapi sedang tidur lelap. Untuk sementara!



Festival Kesenian Bali

http://www.mediaindonesia.com/public/gallery/large/2011_06_11_08_57_32_bali3B.jpg

Salah satu perayaan seni budaya tahunan terbesar di Indonesia, Festival Seni Bali selalu penuh sesak. Selama sebulan penuh, berbagai pertunjukan seni, pameran, dan aktivitas budaya lainnya akan berlangsung di seluruh Bali, menawarkan tarian, musik dan keindahan budaya mereka.

Perayaan terkenal itu menampilkan pertunjukan seperti tarian tradisional yang sudah hampir terlupakan, jejak dari daerah terpencil di Bali, makanan, kerajinan tangan, serta kreasi baru dari sekolah-sekolah tari di Denpasar dan koreografi kontemporer dari seniman nasional dan internasional.



Karnaval Batik Solo

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVhRHxP5B3c2IK9Ppj6wqsugjWfyOg92zcNNCOBg2b1kCsKrQ-Ek7pYhcgDBK8a8Z-EIupcEIrgo2SVd0UbpipNfNbhMiOAyP_R8Na5CCB-3L5DKGHDMzsgy_vLjvczM6Xf24OQBp10ORm/s1600/5.jpg

Sejak zaman dahulu, tradisi batik selalu memiliki akar yang sangat kuat di Solo. Kotadi  Jawa Tengah itu bahkan telah menjadikan batik sebagai ikon dan identitas, sebuah gambaran tepat dari kota yang terkenal karena keindahan kerajaannya dan kehalusan
perilaku. Karnaval Batik Solo diadakan untuk memperkuat tradisi itu, dan untuk mempromosikan batik pada skala nasional dan internasional.

Acara ini adalah kombinasi upacara, pagelaran busana dan karnaval, semuanya menggunakan batik sebagai tema. Akan ada juga bazar yang menawarkan berbagai macam batik dan suvenir unik Solo.

 

Festival Musik Etnik Internasional Solo



Salah satu festival terbaru dari Solo adalah Solo International Ethnic Music (SIEM) Festival, yang berfokus pada pertunjukan dan perayaan musik etnis. Ajang ini adalah suatu platform unik bagi kolaborasi antara musik modern dan etnis, seniman lokal dan internasional.

Daftar panjang para penampil termasuk seniman Minangkabau, Riau, Yogyakarta, Surabaya, Papua, Kalimantan, dan bahkan seniman asing dari Jepang, Australia, India, Selandia Baru dan banyak lainnya.




Gerebeg Mulud



Dalam bahasa Jawa, gerebeg berarti kerumunan orang dan mulud adalah salah satu nama bulan di kalender Jawa. Perayaan itu, juga dikenal dengan nama Sekaten, untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Prosesi itu berlangsung seharian dan 'menampilkan' dua pertunjukan gamelan yang diarak menuju Mesjid Agung.

Pada malam hari akan ada pasar di sebelah utara kota untuk menambah kemeriahan kota, tempat yang tepat untuk mencoba berbagai makanan Jawa dan Yogyakarta serta untuk berburu suvenir.


Festival Lembah Baliem



Festival khas Papua ini berakar kepada kepercayaan suku-suku lokal bahwa perang bukan hanya konflik keuasaan dan kepentingan, tetapi juga simbol kesuburan dan kemakmuran. Sejak 20 tahun lalu, pemerintah daerah telah menekankan pentingnya perdamaian antara suku-suku yang berperang untuk mencegah balas dendam berkepanjangan dan hilangnya nyawa. Jadi, Festival Lembah Baliem adalah suatu acara yang diadakan untuk menggantikan perang antar suku itu.

Seperti yang bisa Anda tebak, acara utama adalah perang-perangan antar suku. Bayangkan lebih dari 20 suku berbeda dengan masing-masing 30 hingga 50 orang mengenakan pakaian tradisional, membawa tombak, busur, panah dan parang! Ada juga pertunjukan dan sejumlah atraksi lain, seperti permainan tradisional setempat, tarian, serta masakan lokal.





Category Article

What's on Your Mind...