Home > Realita Kehidupan > Inilah Pengemis Terkaya di Indonesia
Inilah Pengemis Terkaya di Indonesia
Posted on Jumat, 14 Oktober 2011 by Unknown
Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya. Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong. Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta. 5373large Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi.
Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang. Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004. *** Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik. Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar. Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap.
Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurut dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI. Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya. Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah. Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat. Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga. Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas.
Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya. Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya. Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan. Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya. Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya. Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.
Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah. Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng. Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya. Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur. Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan. Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri.
Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan… Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari. Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan. Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya. Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya. Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ”Saya ingin naik haji,” ungkapnya.
sumber : http://jogora.blogspot.com/2009/09/pengemis-terkaya-di-indonesia.html
Category Article Fakta, Realita Kehidupan
Arsip Blog
-
▼
2011
(552)
-
▼
Oktober
(187)
- Kompilasi Foto 3D Terbaik Di Dunia
- Truk Tabrak Bocah Dua Kali 'Agar Mati dan Tak Perl...
- Intip Kepribadian Wanita Lewat Tipe Bra
- Iklan Rokok di Bandara Soekarno Hatta Jadi Citra N...
- 5 Alasan jangan Tiduri Perawan
- 10 Fenomena Bugil Terheboh Di Dunia
- Rekaman TV Perlihatkan Edwars dan Rossi Tak Bersalah
- Steve Jobs Pernah Tak Sengaja Bertemu Ayah Kandungnya
- Toba Bukan Lagi Milik Indonesia
- Anakku, Ibu Memang Seorang Wanita yang Kuat, Tapi..
- Alat Kelamin Suami Berubah, Nina Relakan Suami Tid...
- Siapa Bilang Kecanduan Pornografi Aman Dibanding R...
- Inilah Sejumlah Seleb yang Hobi Pamer Belahan Payu...
- Kenali Kanker Payudara pada Pria
- 10 Fakta Unik Royal Wedding Putri Sultan
- 4 Posisi Bercinta yang Bisa Buat Wanita Orgasme
- Waspada Penyakit Kelamin Ini Makin Sulit Diobati!
- Jangan Lakukan 4 Hal Ini Pada Pria Saat Bercinta
- Inilah yang Membuat Anda Jadi Hiperseks
- Kisah 5 Selebriti Hadapi Kanker Payudara
- Sedikit Penjelasan Tentang Hedonisme
- 10 Kota dengan Tata Kota Terbaik dan Paling Ramah ...
- Trik dan Rahasia Pada Mouse Yang Jarang digunakan
- Pelatih Chelsea Yakin Dominasi Barcelona Segera Be...
- Aktris Susan Sarandon Sebut Paus Benediktus Pengik...
- #CleavageUnite: Belahan Dada Tunggal Ika
- Inilah Kata-kata Terakhir Qaddafi Sebelum Peluru T...
- Bahaya!!! Makan Pake Sumpit Bambu
- Menguak Konspirasi Antara Vatikan dengan Nazi
- Wanita ini rela diperkosa karena hobi , ada yang m...
- Tak Tahan Lihat Pramugari Cantik Penumpang Batavia...
- Inilah Arti Nama Negara Indonesia
- Pria Ini Layak Diberi Kesempatan Kedua
- 5 Kesalahan Fatal Pengguna BlackBerry
- Video Deti-detik Sebelum Muammar Khadafi Tewas Dit...
- Ternyata Bukan Hanya Manusia Diet, Hewan Pun Juga ...
- Apa Persamaan Orgasme dan "High Heels"?
- Sudah Punya Anak Umur 17 Tahun, Artis Ini Tetap Su...
- NONG POY, Transgender Tercantik Sepanjang Sejarah ...
- Inilah Alasan Kenapa Wanita Lebih Suka “Brondong”
- 8 Lukisan Paling Terkenal di Jamannya
- 50% Rakyat Amerika Ingin Ganja Dilegalkan
- 10 Makanan Untuk Wajah Sehat Bebas Jerawat
- Protes Karena Jalannya Belum Di Aspal Para Istri M...
- Inilah Prosesi Pembakaran Mayat
- Hanya Tiga Jam Hamil, Wanita Ini Langsung Melahirk...
- Kisah Perjuangan Hidup 7 Anak Yang Mengagumkan Dunia
- Rekayasa Termehek-Mehek (Trans TV) Akhirnya Terkuak
- Ini Dia Beda Pilek dan Flu
- Berisi Adegan Porno, 'Sesame Street' Diblokir YouTube
- Nama-nama Alay Di Facebook
- Sejarah Kelam Bill Gates
- Makanan Aneh Yang Terbuat Dari Air Mani !
- Sepuluh Film Paling Dinanti Akhir Tahun Ini
- Film-film yang Dibenci Sutradaranya Sendiri
- Wanita ini Rela Jual Ginjal untuk Ongkos Kecilkan ...
- Ciri-Ciri Laki-Laki Masih Perjaka
- Pil KB Bikin Kepuasan Seks Menurun
- Pelukis Ternama Van Gogh Ternyata Tidak Bunuh Diri...
- Wow, Ada Legging yang Bisa Kurangi Selulit
- Sinar Lampu di Malam Hari Bisa Buat Depresi
- Inilah Penyebab Kebijakan PSSI Banyak yang Kontrov...
- 4 Kesalahan Terbesar Pasangan soal Uang
- Hentikan Olahraga Jika Mengalami 5 Gejala Ini
- Di Dalam Lubang, Khadafi Minta Tidak Ditembak
- Motor Berbahan Bakar Kotoran Manusia Tempuh Jarak ...
- Inilah Keluh Kesah Orang-orang Susah di AS
- Seorang Gadis China Yang Cantik Dan Berhati Mulia ...
- Mengapa Lantai Masjidil Haram Tidak Terasa Panas?
- Inilah 7 Agama Aneh Yang Belum Anda Ketahui
- HOT !! Yasmine Latiffe Memperlihatkan Mekinya di D...
- Wah! Wanita Ini Sekarat Usai Bercinta Karena Sperm...
- PARAH - VIDEO MESUM PELAJAR HEBOHKAN TUBAN !
- [NO HOAX] Twitter METRO TV Berbau Pornografi
- Gadis-Gadis Ber-DADA "EXTRA" yang Mempesona
- Demi Sperma, Geng Perempuan Ini Culik Pria yang Me...
- Ukuran Payudara Dapat Memprediksi Kesetiaan Seoran...
- Rahasia Umur...
- Parah Sumpah !! Bocah Ini Terlindas Mobil Dua Kali...
- Ya Ampun ! Anak Kecil 6 tahun Memungut Barang Beka...
- Petani China Bangun Menara Setinggi 328 Meter
- 8 Gaya & Teknik Masturbasi Pria
- Keanehan - Keanehan AREA 51
- Ilmuwan Berhasil Membuat Nyawa Tiruan, Mau Menyain...
- Pasangan Ini Menjual Live Streaming Adegan Sex Mer...
- ASTAGA ! Tenyata Nasi Berbahaya Untuk Kesehatan
- 6 Cara Menghindari Gigi Rusak Akibat SoftDrink
- Tidak Selamanya Pria Suka Seks, Ini Sebabnya!
- Pose Seksi Menantang Supermodel Adriana Lima
- Anda Tidak Boleh Gemuk Jika Tinggal di Jepang
- Busyet !! Swiss Produksi Kondom Untuk Anak
- Gadget Lebih Kejam daripada Pembunuhan
- Inilah Kenapa HP Dilarang Aktif Di Pesawat
- Durian dari Kotoran Gajah Konon Lebih Legit
- Inilah Pengemis Terkaya di Indonesia
- Miss Erotica dari Asia Ingin Jadi Bintang Porno
- Inilah 10 Wanita Cantik Dengan Harta Warisan Milya...
- Jodie Marsh, Model Seksi Berubah Kekar
- Inilah Orang yang Senang atas Kepergian Steve Jobs
- WoW Istimewa, Ada "Mesin FotoCopy Manusia" Dari Je...
-
▼
Oktober
(187)